Jika kita memiliki masalah, kadang kita ada beberapa situasi dimana kita butuh nasehat, butuh saran. Atau butuh insight. Tapi ada juga beberapa momen dimana kita hanya ingin didengarkan. Hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg kita. Sehingga membutuhkan seseorang untuk mendengar keluh kesah kita. Tanpa memberikan any advice. Atau turut mengomentari apa yang kita alami. Cukup dengarkan saja. Dan itu sudah sangat memberikan kita kelegaan. Tapi sayangnya tidak banyak orang yang ngeh akan hal tersebut.
Tidak Semua Orang Suka Dinasehati, Mereka Hanya Butuh Didengarkan
Dan itu juga berlaku pada orang lain. Dimana mereka pun kadang memang ingin bercerita karena membutuhkan saran dan nasihat. Tapi ada juga beberapa momen dimana mereka hanya ingin didengarkan. Jadi kita harus lebih sensitif dengan hal tersebut. Tahu apa yang mereka butuhkan, apa itu saran dan nasihat dari kita, atau hanya ingin kita menjadi pendengar yang baik. Karena saat seseorang hanya ingin didengarkan. Dan kita memberikan saran atau nasihat, walaupun niat kita baik.
Itu bisa membuat mereka merasa lebih tertekan dan stres. Walaupun kita memang memiliki niat yang baik ya. Tidak selamanya juga akan menjadi baik atau diterima baik oleh orang lain. Bukan karena juga mereka tidak membutuhkan nasihat atau saran. Kadang orang itu sudah tahu harus berbuat apa. Mereka sudah tahu harus apa. Tapi mereka hanya lelah saja. Butuh mengeluarkan uneg-uneg mereka. Sehingga mereka tidak membutuhkan saran atau nasihat lainnya. Cukup ada orang yang menjadi pendengar yang baik.
Dan mereka hanya membutuhkan mencurahkan kesedihan dan kemarahannya. Dan kemudian setelah mereka sudah lega. Barulah mereka akan melakukan apa yang harus mereka lakukan. Kita pun kadang begitu. Kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan. Kita sudah ada tahu cara menyelesaikan masalah kita. Tapi kita sedang tidak baik. Kita sudah terlalu penuh. Dan hanya butuh mengeluarkan sebagian hal yang membuat kita penuh. Kemudian setelah sudah mendingan, barulah kita akan menyelesaikan masalah kita.