Mengalami Orgasme Tanpa Sebab ? Ini Penyebabnya !


Persistent Genital Arousal Disorder atau PGAD adalah suatu kondisi di mana seseorang bisa egois atau mengalami orgasme, tanpa aktivitas atau rangsangan seksual. Penderita kondisi ini mungkin ingin mengalami orgasme terus menerus sepanjang hari, bahkan hingga hitungan minggu.

Jika tidak diobati, PGAD dapat menyebabkan rasa sakit fisik yang persisten, stres, dan tekanan psikologis karena mengganggu aktivitas pasien. Faktor apa yang dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi ini? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasannya di bawah ini.

Apa Penyebab Seseorang Memiliki PGAD?

Ada beberapa faktor yang dapat berperan pada perkembangan PGAD. Inilah beberapa penyebabnya:

Stres

Ketika wanita sedang stres, ini memicu PGAD. Ketika stres dikelola dengan baik, gejala cenderung mereda. Hal ini membuat orang berpikir bahwa masalah psikologis bisa menjadi salah satu pemicunya.

Efek Penggunaan Narkoba

Satu studi mengaitkan PGAD dengan efek mengonsumsi berbagai obat. Gangguan pada pembuluh darah, sistem saraf dan keseimbangan kimiawi dalam tubuh akibat penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kondisi ini.

Kista Tarlov

Sebuah penelitian menyebutkan kista Tarlov bisa menjadi penyebab seseorang mengalami PGAD. Kista Tarlov adalah kista berisi cairan tulang belakang yang muncul di akar saraf sakral (panggul).

Dalam sebuah penelitian yang dirilis pada 2012, 66,7 persen wanita dengan kista Tarlov menunjukkan gejala PGAD. Meskipun tidak semua wanita dengan kista Talov mengembangkannya, kondisi ini diyakini berkembang sebagai respons terhadap penyakit tersebut.

Selain ketiga faktor yang disebutkan di atas, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa PGAD merupakan gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi medis yang menyebabkannya termasuk sindrom Tourette, trauma sistem saraf pusat, dan epilepsi.

Bagaimana cara menghadapi PGAD?

Cara termudah untuk mengatasi gangguan gairah genital yang persisten adalah dengan masturbasi. Saat Anda mengalami orgasme, gejalanya akan hilang. Namun, ini hanya sementara karena gejalanya dapat kembali dalam waktu dekat. Dalam beberapa kasus, sering masturbasi untuk mengobati PGAD justru bisa memperburuk kondisi.

Jika kondisi Anda disebabkan oleh masalah kesehatan mental, terapi perilaku kognitif dapat membantu mengelola gejala Anda. Terapi ini mengajak Anda untuk mengelola emosi dan reaksi negatif, yang dapat menyebabkan gejala gairah genital yang terus-menerus. PGAD dapat membuat orang terangsang, bahkan sampai orgasme, tanpa ada aktivitas atau rangsangan seksual. Kondisi ini dapat terjadi sebagai efek dari konsumsi obat-obatan tertentu, stres, pada gejala penyakit. Pengobatan gangguan gairah genital persisten harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.